APKEPI Mendukung WHO dalam Mewujudkan Pasar Pangan Tradisional Lebih Sehat dan Aman

APKEPI Mendukung WHO dalam Mewujudkan Pasar Pangan Tradisional Lebih Sehat dan Aman

Asosiasi Profesi Keamanan Pangan Indonessia (APKEPI) untuk ketiga kalinya diundang oleh Badan Kesehatan Dunia, World Health Organization (WHO) dalam Biregional Advocacy Meeting on Risk Mitigation in Traditional Food Markets pada tahun 2021, 2022 dan 2023 guna mendukung upaya mewujudkan pasar tradisional yang lebih sehat dan aman di kawasan regional Asia dan Pasifik.

Pasar tradisional merupakan salah satu sumber suplai pangan yang penting bagi masyarakat, terutama di wilayah Asia Pasifik. Namun demikian, kondisi di sebagian besar pasar tradisional menunjukkan praktek yang berisiko terhadap kesehatan masyarakat, seperti praktek higiene dan sanitasi yang rendah, penjualan hewan hidup termasuk hewan liar, serta kontak fisik antar pengunjung di dalam lingkungan pasar tradisional. WHO menekankan bahwa kondisi di pasar tradisional seperti ini memiliki potensi menyebabkan penyakit akibat pangan (foodborne diseases), penyakit yang ditularkan antara hewan dan manusia (zoonosis), serta potensi munculnya penyakit menular (emerging infectious disease).

Terkait dengan hal tersebut, WHO South-East Asia Region dan WHO Western Pacific Region  bekerja sama dengan negara-negara anggota dalam mewujudkan pasar tradisional yang lebih aman dan sehat. Bi-regional Advocacy Meeting on Risk Mitigation in Traditional Food Markets in the Asia Pacific Region telah dilaksanakan sejak tahun 2021. Pertemuan tahunan ini memfasilitasi negara-negara anggota untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman tentang tantangan dan upaya yang efektif dalam mengendalikan risiko kesehatan terkait dengan pasar tradisional. Hasil pertemuan dan rekomendasi tindak lanjut telah dipublikasikan dan laporan dapat diunduh pada tautan https://bit.ly/MeetingReportA (2021) dan https://bit.ly/MeetingReportB (2022).

Sebagai salah satu keluaran  dari 1st Biregional Advocacy Meeting on Risk Mitigation in Traditional Food Markets in the Asia Pacific Region yang dilaksanakan pada 1-2 September 2021 , WHO telah menerbitkan manual Five keys for safer traditional food markets: risk mitigation in traditional food markets in the Asia-Pacific Region. Panduan ini merupakan acuan teknis bagi negara anggota dalam menerapkan mitigasi risiko di pasar tradisional melalui 5 kunci yaitu: 1) jaga kebersihan; 2) cegah kontaminasi; 3) jaga keamanan produk pangan; 4) kurangi kontak dengan hewan; 5) lindungi diri sendiri (Gambar 1).

Selain lima kunci tersebut, manual ini juga menjelaskan beberapa aspek pendukung yang harus diwujudkan meliputi: 1) kebijakan dan regulasi; 2) komunikasi risiko dan keterlibatan komunitas; 3) pelatihan untuk seluruh komponen yang terkait dengan mitigasi risiko pasar tradisional.  Ditekankan pula pentingnya mengenali risiko spesifik setiap pasar tradisional, serta menyusun prioritas mitigasi yang sesuai. Keterlibatan secara terpadu seluruh pemangku kepentingan menjamin tercapainya komitmen dalam melaksanakan mitigasi risiko terkait dengan pasar tradisional. Poster edukasi juga telah disertakan juga dalam Manual ini untuk dapat diterjemahkan dalam Bahasa setempat dan digunakan secara lokal.

Informasi lebih detil terkait Five keys for safer traditional food market dapat dibaca pada tautan https://bit.ly/FiveKeysforSaferTraditionalFoodMarkets.

Ketua Umum APKEPI, Roy Sparringa, berperan aktif sebagai salah satu technical advisor dalam program pasar tradisional di Asia Pasifik ini melalui keikutsertaan dalam setiap aktivitas yang dilaksanakan. Aktivitas tersebut meliputi seluruh proses penyusunan manual Five keys for safer traditional food markets: risk mitigation in traditional food markets in the Asia-Pacific Region, seluruh tahap persiapan dan pelaksanaan Bi-regional Advocacy Meeting on Risk Mitigation in Traditional Food Markets in the Asia Pacific Region, serta penyusunan Multisectoral Road Map for Safer Traditional Food Markets in the Asia Pacific Region yang saat ini sedang dalam tahap finalisasi sebelum diterbitkan secara formal oleh WHO.

The 3rd Bi-regional Advocacy Meeting on Risk Mitigation in Traditional Food Markets in the Asia Pacific Region dilaksanakan pada tanggal 19-21 September 2023 di Siem Reap Cambodia, di mana para peserta pertama kali bertatap muka langsung setelah dua pertemuan sebelumnya dilaksanakan secara online. Pada pertemuan ketiga ini, disimpulkan beberapa hal penting mengenai mitigasi risiko terkait pasar tradisional:

  • Mewujudkan pasar tradisional yang lebih sehat dan aman merupakan tugas yang kompleks sehingga dibutuhkan koordinasi dan keterpaduan antar pemangku kepentingan, komitmen politik di tingkat nasional dan sub-nasional, serta pendanaan khusus untuk menjamin kesinambungan
  • Pendekatan “top-down” dalam advokasi pasar tradisional yang lebih sehat dan aman sangat penting untuk menjamin pelaksanaan dalam skala yang lebih luas, sedangkan pendekatan “bottom-up” akan sangat membantu dalam menyampaikan pesan kepada pengambil kebijakan
  • Perlu diketahui persepsi risiko dan fakto pendorong perubahan perilaku dari setiap unsur dalam pasar tradisional untuk menjamin strategi komunikasi yang efektif

Rekomendasi bagi negara-negara anggota sebagai tindak lanjut dari The 3rd Bi-regional Advocacy Meeting on Risk Mitigation in Traditional Food Markets in the Asia Pacific Region adalah sebagai berikut:

  • Mempersiapkan implementasi Multisectoral Road Map for Safer Traditional Food Markets in the Asia Pacific Region
  • Menyusun atau mengadopsi strategi komunikasi, termasuk menterjemahkan manual Five keys for safer traditional food markets: risk mitigation in traditional food markets in the Asia-Pacific Region
  • Mengidentifikasi area prioritas dalam Roadmap untuk diimplementasikan secara bertahap dalam mewujudkan pasar tradisional yang lebih sehat dan aman
  • Mengidentifikasi potensi untuk kolaborasi dan pendanaan misalnya melalui One Health, Pandemic Fund, Healthy Cities Initiative, dan sebagainya

Beberapa keluaran dari serangkaian Biregional Advocacy Meeting on Risk Mitigation in Traditional Food Markets telah disosialisasikan oleh Roy Sparringa sebagai narasumber pada beberapa kesempatan pertemuan di Badan Pangan Nasional (BAPANAS) antara lain dalam rangka penguatan pengawasan keamanan pangan segar di peredaran dan program pelatihan Training of Trainers (ToT) Pasar Pangan Segar Aman untuk petugas pengawas pangan segar daerah.

 

apkepi

Gambar 1. Poster Five Keys for Safer Traditional Food Markets (WHO-WPRO, 2023)

 Five keys for safer traditional food markets: risk mitigation in traditional food markets in the Asia-Pacific Region

Gambar 2. Manual on Five Keys for Safer Traditional Food Market: Risk Mitigation in Traditional Food Markets in the Asia-Pacific Region (WHO, 2023)

apkepi

Gambar 3. Peserta 3rd Biregional Advocacy Meeting: Risk Mitigation in Traditional Food Markets in the Asia-Pacific Region

apkepi

Gambar 4. Ketua Umum APKEPI hadir sebagai technical advisor dalam 3rd Biregional Advocacy Meeting: Risk Mitigation in Traditional Food Markets in the Asia-Pacific Region

 

 

 

Penulis artikel: Citra Prasetyawati

Penulis terlibat dalam serangkaian kegiatan terkait dengan penyusunan dokumen Five Keys for Traditional Food Market saat bekerja sebagai Food Safety Consultant, WHO Health Emergencies, WHO South-East Asia Regional Office.

Kembali ke blog